ISCHIALGIA
Pengertian
Ischialgia merupakan
salah satu manisfestasi dari nyeri punggung bawah yang dikarenakan karena
adanya penjepitan nerves ischiadicus. Ischialgia adalah nyeri yang menjalar
kebawah sepanjang perjalanan akar saraf ischiadikus. Ischialgia itu sendiri
adalah Sebuah gejala yaitu bahwa pasien merasakan nyeri pada tungkai yang
menjalar dari akar saraf ke arah distal perjalanan nervus ischiadikus sampai
tungkai bawah (Cailliet,1994 cit Kurniawati 2010).
Ischialgia adalah
istilah kedokteran untuk merujuk pada keadaan jaringan yang abnormal pada saraf
ischiadicus. Hal ini dapat terjadi karena proses beberapa penyakit seperti
trauma fisik, kimiawi, dan elektris, infeksi, masalah metabolisme, dan
autoimun. Ischialgia meningkat frekuensinya seiring dengan banyaknya aktivitas
yang dikerjakan. Orang awam pada umumnya menginterpretasikan ischialgia dengan
rasa sakit dan nyeri pada pantat. Ischialgia merupakan keluhan yang sangat umum
dan sangat sering terjadi, dikeluhkan 4 dari 5 orang di Amerika Serikat, Wanita
memiliki angka prevalensi yang lebih tinggi terkena ischialgia dibandingkan
dengan pria. Hal tersebut dikarenakan wanita memiliki aktivitas yang monoton
dengan posisiyang statis, misalnya saja pada penggunaan sepatu dengan hak
tinggi atau pada pedagang dengan kebiasaaan menggendong ( Kuntono, 2000).
Kedua syaraf sciatic
(n. Ischiadicus) adalah syaraf terbesar dan terpanjang pada tubuh.
masing-masing hampir sebesar jari. Pada setiap sisi tubuh, syaraf sciatic menjalar
dari tulang punggung bawah, dibelakang persendian pinggul, turun ke bokong dan
dibelakang lutut. Disana syaraf sciatic terbagi dalam beberapa cabang dan terus
menuju kaki. Ketika syaraf sciatic terjepit, meradang, atau rusak,
nyeri-sciatica-bisa menyebar sepanjang panjang syaraf sciatic menuju kaki.
Sciatica terjadi sekitar 5% pada orang.
Penyebab
Penyebab ischialgia dapat dibagi dalam :
a. Ischialgia diskogenik, biasanya terjadi pada penderita hernia nukleus
pulposus (HNP).
b. Ischialgia mekanik terbagi atas :
- Spondiloarthrosis defermans.
- Spondilolistetik.
- Tumor caud.
- Metastasis carsinoma di corpus vertebrae lumbosakral.
- Fraktur corpus lumbosakral.
- Fraktur pelvis, radang atau neoplasma pada alat- alat dalam rongga panggul
sehingga menimbulkan tekanan pada pleksus lumbosakralis.
c. Ischailgia non mekanik (medik) terbagi atas:
- Radikulitis tuberkulosa
- Radikulitas luetika
- Adhesi dalam ruang subarachnoidal
- Penyuntikan obat-obatan dalam nervus ischiadicus
- Neuropati rematik, diabetik dan neuropati lainnya.
- Penyebab terjepitnya
saraf ini ada beberapa faktor, yaitu antara lain: kontraksi/ radang otot-otot
daerah bokong, adanya perkapuran tulang belakang atau adanya keadaan yang disebut
dengan Herniasi Nukleus Pulposus (HNP). Untuk mengetahui penyebab pasti perlu
dilakukan pemeriksaan fisik secara seksama oleh dokter, jika perlu dilakukan
pemeriksaan tambahan radiologi/ Rontgen pada tulang belakang.
Gejala
Sciatica biasanya mengenai hanya salah
satu sisi. Yang bisa menyebabkan rasa seperti ditusuk jarum, sakit nugging,
atau nyeri seperti ditembak. Kekakuan kemungkinan dirasakan pada kaki.
Berjalan, berlari, menaiki tangga, dan meluruskan kaki memperburuk nyeri
tersebut, yang diringankan dengan menekuk punggung atau duduk.
Tanda dan gejala
Sciatica atau
ischialgia biasanya mengenai hanya salah satu sisi. Yang bisa menyebabkan
rasa seperti ditusuk jarum, sakit nugging, atau nyeri seperti ditembak.
Kekakuan kemungkinan dirasakan pada kaki. Berjalan, berlari, menaiki
tangga, dan meluruskan kaki memperburuk nyeri tersebut, yang diringankan dengan
menekuk punggung atau duduk.
Gejala yang sering ditimbulkan akibat
Ischialgia adalah:
Nyeri punggung bawah
Nyeri daerah bokong
Rasa kaku/ terik pada punggung bawah
Nyeri yang menjalar atau seperti rasa kesetrum, yang
di rasakan daerah bokong menjalar ke daerah paha, betis bahkan sampai kaki,
tergantung bagian saraf mana yang terjepit.
Rasa nyeri sering di timbulkan setelah melakukan aktifitas yang berlebihan,
terutama banyak membungkukkan badan atau banyak berdiri dan berjalan.
Rasa nyeri juga sering diprovokasi karena mengangkat barang yang berat.
Jika dibiarkan maka lama kelamaan akan mengakibatkan kelemahan anggota
badan bawah/ tungkai bawah yang disertai dengan mengecilnya otot-otot tungkai
bawah tersebut.
Dapat timbul gejala kesemutan atau rasa baal.
Pada kasus berat dapat timbul kelemahan otot dan hilangnya refleks tendon
patella (KPR) dan Achilles (APR).
Bila mengenai konus atau kauda ekuina dapat terjadi gangguan defekasi,
miksi dan fungsi seksual. Keadaan ini merupakan kegawatan neurologis yang
memerlukan tindakan pembedahan untuk mencegah kerusakan fungsi permanen.
Nyeri bertambah dengan batuk, bersin, mengangkat
Teknik anamnesa
Yang harus diperhatiakan dalam anamnesa
antara lain:
1) Lokasi nyeri, sudah berapa lama, mula nyeri, jenis nyeri (menyayat,
menekan, dll), penjalaran nyeri, intensitas nyeri, pinggang terfiksir, faktor
pencetus, dan faktor yang memperberat rasa nyeri
2) Kegiatan yang menimbulkan peninggian tekanan didalam subarachnoid seperti
batuk, bersin dan mengedan memprivakasi terasanya ischialgia diskogenik
3) Faktor trauma hampir selalu ditemukan kecuali pada proses neoplasma atau
infeksi
Patofisiologi
Ischialgia merupakan nyeri menjalar
sepanjang perjalanan n.ichiadicus L4-S2. Ischialgia yang terasa bertolak dari
lokasi foramen infrapiriformis dan menjalar menurut perjalanan nervus
ischiadicus cum nervus poroneus dan nervus tibialis harus di curigaisebagai
manifestasiischiadicus primer atau entrapment neuritis dengan tempat jebakan di
daerah sacroiliaka.
Ischialgia yang dirasakan bertolak dari
vertebra lumbosacralis atau daerah paravertebralis lumbosacralis dan menjalar
sesuai dengan salah satu radiks yang ikut menyusun nervus ischiadicus.Sebelum
terjadi ischialgia selalu di dahului dengan Low Back pain atau Nyeri Pinggang
Bawah itu sendiri seperti perasaan nyeri, pegal, linu atau terasa tidak enak di
daerah pinggang, pantat yang factor pencetusnya oleh berbagai sebab,
mulai dari yang paling jelas seperti salah posisi, kuman sampai penyebab yang
tidak jelas seperti menyongsong hari esok akibat persaingan hidup semakin ketat
atau stress.
Nyeri atau rasa tidak enak yang menjalar
harus diartikan sebagai perwujudan hasil perangsangan terhadap saraf sensori.
Nyeri saraf itu terasa sepanjang perjalanan saraf tepi. Ia bertolak dari tempat
saraf sensorik terangsang dan menjalar berdasarkan perjalanan serabut sensorik
itu ke perifer. Perangsangan terhadap berkas saraf perifer biasanya berarti
perangsangan pada saraf motorik dan sensorik.Gangguan sensibilitas yang
terasa sepanjang parjalanan saraf tepi dan biasanya juga disertai gangguan
motorik yang di sebut Neuritis. Neuritis di tungkai dapat terjadi oleh karena
berkas saraf tertentu terkena infeksi atau terkena patologic di sekitarnya.
Iskhialgia akibat neuritis iskhiadikus
primer adalah ketika nervus iskhiadikus terkena proses peradangan. Diagnosa
neuritis iskhiadikus primer ditetapkan apabila terdapat nyeri tekan pada otot
tibialis anterior dan peroneus longus. Timbul nyerinya akut dan tidak disertai
adanya nyeri pada punggung bawah merupakan ciri neuritis primer berbeda dengan
iskhialgia yang disebabkan oleh problem diskogenik. Biasanya juga dapat
dijumpai pada kondisi skoliosis sehingga terjadi penekanan pada nervus
iskhiadikus di segmen L4-S3.
Nyeri neuropatik terhadap sistem saraf
tepi bisa juga dikarenakan injury pada daerah segmen L4-S3 yang kemudian
terjadi inflamasi yang menyebabkan oedem, sehingga menekan saraf iskhiadikus.
Selain itu serabut saraf akan terganggu oleh karena kerusakan sistem vaskuler.
Kompresi atau iritasi juga menyebabkan nyeri inflamasi yang kemudian diikuti
oleh penekanan akson dan berakibat munculnya nyeri neuropatik (Meliala, 2008).
Pemeriksaan diagnostic
Foto rontgen lumbosakral
Elektromielografi
Myelografi
CT scan
MRI
Penatalaksanaan
a. Rehabilitasi Medik
Obat – obatan : analgetik, NSAID, muscle relaxan, dsb.
Program Rehabilitasi Medik.
Operasi : di lakukan pada kasus yang berat/ sangat mengganggu aktifitas
dimana dengan obat – obatan dan Program Rehabilitasi Medik tidak membantu.
Terapi
Fisik: Diatermi, Elektroterapi, Traksi lumbal, Terapi
manipulasi, Exercise, dsb.
Terapi Okupasi: Mengajarkan proper body mechanic, dsb.
Ortotik Prostetik: Pemberian korset lumbal, alat bantu jalan, dsb.
Perawatan
Hindari banyak membungkukkan badan.
Hindari sering mengangkat barang-barang berat.
Segera istirahat jika telah merasakan nyeri saat berdiri atau berjalan.
Saat duduk lama diusahakan kaki disila bergantian kanan dan kiri atau
menggunakan kursi kecil untuk menumpu kedua kaki.
menggunakan kursi kecil untuk menumpu kedua kaki.
Saat menyapu atau mengepel lantai pergunakan gagang sapu atau pel yang
panjang, sehingga saat menyapu atau mengepel punggung tidak membungkuk.
Jika hendak mengambil barang dilantai, usahakan punggung tetap lurus, tapi
tekuk kedua lutut untuk menggapai barang tersebut.
Lakukan Back Exercise secara rutin, untuk memperkuat otot-otot punggung
sehingga mampu menyanggah tulang belakang secara baik dan maksimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar