Selasa, 23 Januari 2018

ISCHIALGIA

ISCHIALGIA 
Pengertian
Ischialgia merupakan salah satu manisfestasi dari nyeri punggung bawah yang dikarenakan karena adanya penjepitan nerves ischiadicus. Ischialgia adalah nyeri yang menjalar kebawah sepanjang perjalanan akar saraf ischiadikus. Ischialgia itu sendiri adalah Sebuah gejala yaitu bahwa pasien merasakan nyeri pada tungkai yang menjalar dari akar saraf ke arah distal perjalanan nervus ischiadikus sampai tungkai bawah (Cailliet,1994 cit Kurniawati 2010). 
Ischialgia adalah istilah kedokteran untuk merujuk pada keadaan jaringan yang abnormal pada saraf ischiadicus. Hal ini dapat terjadi karena proses beberapa penyakit seperti trauma fisik, kimiawi, dan elektris, infeksi, masalah metabolisme, dan autoimun. Ischialgia meningkat frekuensinya seiring dengan banyaknya aktivitas yang dikerjakan. Orang awam pada umumnya menginterpretasikan ischialgia dengan rasa sakit dan nyeri pada pantat. Ischialgia merupakan keluhan yang sangat umum dan sangat sering terjadi, dikeluhkan 4 dari 5 orang di Amerika Serikat, Wanita memiliki angka prevalensi yang lebih tinggi terkena ischialgia dibandingkan dengan pria. Hal tersebut dikarenakan wanita memiliki aktivitas yang monoton dengan posisiyang statis, misalnya saja pada penggunaan sepatu dengan hak tinggi atau pada pedagang dengan kebiasaaan menggendong ( Kuntono, 2000).
Kedua syaraf sciatic (n. Ischiadicus) adalah syaraf terbesar dan terpanjang pada tubuh. masing-masing hampir sebesar jari. Pada setiap sisi tubuh, syaraf sciatic menjalar dari tulang punggung bawah, dibelakang persendian pinggul, turun ke bokong dan dibelakang lutut. Disana syaraf sciatic terbagi dalam beberapa cabang dan terus menuju kaki. Ketika syaraf sciatic terjepit, meradang, atau rusak, nyeri-sciatica-bisa menyebar sepanjang panjang syaraf sciatic menuju kaki. Sciatica terjadi sekitar 5% pada orang.

Penyebab
Penyebab ischialgia dapat dibagi dalam :
a.       Ischialgia diskogenik, biasanya terjadi pada penderita hernia nukleus pulposus (HNP).
b.      Ischialgia mekanik terbagi atas :
-         Spondiloarthrosis defermans.
-         Spondilolistetik.
-         Tumor caud.
-         Metastasis carsinoma di corpus vertebrae lumbosakral.
-         Fraktur corpus lumbosakral.
-       Fraktur pelvis, radang atau neoplasma pada alat- alat dalam rongga panggul sehingga menimbulkan tekanan pada pleksus lumbosakralis.
c.       Ischailgia non mekanik (medik) terbagi atas:
-         Radikulitis tuberkulosa
-         Radikulitas luetika
-         Adhesi dalam ruang subarachnoidal
-         Penyuntikan obat-obatan dalam nervus ischiadicus
-         Neuropati rematik, diabetik dan neuropati lainnya.
-     Penyebab terjepitnya saraf ini ada beberapa faktor, yaitu antara lain: kontraksi/ radang otot-otot daerah bokong, adanya perkapuran tulang belakang atau adanya keadaan yang disebut dengan Herniasi Nukleus Pulposus (HNP). Untuk mengetahui penyebab pasti perlu dilakukan pemeriksaan fisik secara seksama oleh dokter, jika perlu dilakukan pemeriksaan tambahan radiologi/ Rontgen pada tulang belakang.

Gejala
Sciatica biasanya mengenai hanya salah satu sisi. Yang bisa menyebabkan rasa seperti ditusuk jarum, sakit nugging, atau nyeri seperti ditembak. Kekakuan kemungkinan dirasakan pada kaki. Berjalan, berlari, menaiki tangga, dan meluruskan kaki memperburuk nyeri tersebut, yang diringankan dengan menekuk punggung atau duduk.
Tanda dan gejala
Sciatica atau ischialgia biasanya mengenai hanya salah satu sisi. Yang bisa menyebabkan rasa seperti ditusuk jarum, sakit nugging, atau nyeri seperti ditembak.
Kekakuan kemungkinan dirasakan pada kaki. Berjalan, berlari, menaiki tangga, dan meluruskan kaki memperburuk nyeri tersebut, yang diringankan dengan menekuk punggung atau duduk.
Gejala yang sering ditimbulkan akibat Ischialgia adalah:
        Nyeri punggung bawah
        Nyeri daerah bokong
        Rasa kaku/ terik pada punggung bawah
        Nyeri yang menjalar atau seperti rasa kesetrum, yang di rasakan daerah bokong menjalar ke daerah paha, betis bahkan sampai kaki, tergantung bagian saraf mana yang terjepit.
      Rasa nyeri sering di timbulkan setelah melakukan aktifitas yang berlebihan, terutama banyak membungkukkan badan atau banyak berdiri dan berjalan.
      Rasa nyeri juga sering diprovokasi karena mengangkat barang yang berat.
        Jika dibiarkan maka lama kelamaan akan mengakibatkan kelemahan anggota badan bawah/ tungkai bawah yang disertai dengan mengecilnya otot-otot tungkai bawah tersebut.
      Dapat timbul gejala kesemutan atau rasa baal.
        Pada kasus berat dapat timbul kelemahan otot dan hilangnya refleks tendon patella (KPR) dan Achilles (APR).
       Bila mengenai konus atau kauda ekuina dapat terjadi gangguan defekasi, miksi dan fungsi seksual. Keadaan ini merupakan kegawatan neurologis yang memerlukan tindakan pembedahan untuk mencegah kerusakan fungsi permanen.
      Nyeri bertambah dengan batuk, bersin, mengangkat

Teknik anamnesa
Yang harus diperhatiakan dalam anamnesa antara lain:
1)      Lokasi nyeri, sudah berapa lama, mula nyeri, jenis nyeri (menyayat, menekan, dll), penjalaran nyeri, intensitas nyeri, pinggang terfiksir, faktor pencetus, dan faktor yang memperberat rasa nyeri
2)      Kegiatan yang menimbulkan peninggian tekanan didalam subarachnoid seperti batuk, bersin dan mengedan memprivakasi terasanya ischialgia diskogenik
3)      Faktor trauma hampir selalu ditemukan kecuali pada proses neoplasma atau infeksi

Patofisiologi
Ischialgia merupakan nyeri menjalar sepanjang perjalanan n.ichiadicus L4-S2. Ischialgia yang terasa bertolak dari lokasi foramen infrapiriformis dan menjalar menurut perjalanan nervus ischiadicus cum nervus poroneus dan nervus tibialis harus di curigaisebagai manifestasiischiadicus primer atau entrapment neuritis dengan tempat jebakan di daerah sacroiliaka.
Ischialgia yang dirasakan bertolak dari vertebra lumbosacralis atau daerah paravertebralis lumbosacralis dan menjalar sesuai dengan salah satu radiks yang ikut menyusun nervus ischiadicus.Sebelum terjadi ischialgia selalu di dahului dengan Low Back pain atau Nyeri Pinggang Bawah itu sendiri seperti perasaan nyeri, pegal, linu atau terasa tidak enak di daerah pinggang,  pantat yang factor pencetusnya oleh berbagai sebab, mulai dari yang paling jelas seperti salah posisi, kuman sampai penyebab yang tidak jelas seperti menyongsong hari esok akibat persaingan hidup semakin ketat atau stress.
Nyeri atau rasa tidak enak yang menjalar harus diartikan sebagai perwujudan hasil perangsangan terhadap saraf sensori. Nyeri saraf itu terasa sepanjang perjalanan saraf tepi. Ia bertolak dari tempat saraf sensorik terangsang dan menjalar berdasarkan perjalanan serabut sensorik itu ke perifer. Perangsangan terhadap berkas saraf perifer biasanya berarti perangsangan pada  saraf motorik dan sensorik.Gangguan sensibilitas yang terasa sepanjang parjalanan saraf tepi dan biasanya juga disertai gangguan motorik yang di sebut Neuritis. Neuritis di tungkai dapat terjadi oleh karena berkas saraf tertentu terkena infeksi atau terkena patologic di sekitarnya.
Iskhialgia akibat neuritis iskhiadikus primer adalah ketika nervus iskhiadikus terkena proses peradangan. Diagnosa neuritis iskhiadikus primer ditetapkan apabila terdapat nyeri tekan pada otot tibialis anterior dan peroneus longus. Timbul nyerinya akut dan tidak disertai adanya nyeri pada punggung bawah merupakan ciri neuritis primer berbeda dengan iskhialgia yang disebabkan oleh problem diskogenik. Biasanya juga dapat dijumpai pada kondisi skoliosis sehingga terjadi penekanan pada nervus iskhiadikus di segmen L4-S3.
Nyeri neuropatik terhadap sistem saraf tepi bisa juga dikarenakan injury pada daerah segmen L4-S3 yang kemudian terjadi inflamasi yang menyebabkan oedem, sehingga menekan saraf iskhiadikus. Selain itu serabut saraf akan terganggu oleh karena kerusakan sistem vaskuler. Kompresi atau iritasi juga menyebabkan nyeri inflamasi yang kemudian diikuti oleh penekanan akson dan berakibat munculnya nyeri neuropatik (Meliala, 2008).

Pemeriksaan diagnostic
  Foto rontgen lumbosakral
  Elektromielografi
  Myelografi
  CT scan
  MRI
Penatalaksanaan
a.      Rehabilitasi Medik
  Obat – obatan : analgetik, NSAID, muscle relaxan, dsb.
  Program Rehabilitasi Medik.
  Operasi : di lakukan pada kasus yang berat/ sangat mengganggu aktifitas dimana dengan obat – obatan dan Program Rehabilitasi Medik tidak membantu.
 Terapi Fisik: Diatermi, Elektroterapi, Traksi lumbal, Terapi manipulasi,    Exercise, dsb.
  Terapi Okupasi: Mengajarkan proper body mechanic, dsb.
  Ortotik Prostetik: Pemberian korset lumbal, alat bantu jalan, dsb.

 Perawatan
  Hindari banyak membungkukkan badan.
  Hindari sering mengangkat barang-barang berat.
  Segera istirahat jika telah merasakan nyeri saat berdiri atau berjalan.
Saat duduk lama diusahakan kaki disila bergantian kanan dan kiri atau
menggunakan kursi kecil untuk menumpu kedua kaki.
  Saat menyapu atau mengepel lantai pergunakan gagang sapu atau pel yang panjang, sehingga saat menyapu atau mengepel punggung tidak membungkuk.
  Jika hendak mengambil barang dilantai, usahakan punggung tetap lurus, tapi tekuk kedua lutut untuk menggapai barang tersebut.
  Lakukan Back Exercise secara rutin, untuk memperkuat otot-otot punggung sehingga mampu menyanggah tulang belakang secara baik dan maksimal.





  



Tidak ada komentar:

Posting Komentar